Tuesday, January 14, 2014
Cara Pemasangan Unit AC 2
1. Mengenai lokasi dan situasi tempat pemasangan: ” Tempat aliran udara (indoor/outdoor) harus bebas tidak ada hambatan untuk sirkulasi udaranya. ” Tempat untuk pemeliharaan & service harus mudah dijangkau agar pada waktu maintenance lebih mudah. ” Tempat memasang unit rata dan kerataan bisa diukur menggunakan waterphas. ” Halangan atau gangguan sirkulasi udara (in/outdoor). Jarak pemasangan minimal 10 cm untuk bagian belakangdan sisi kiri kanannya.Dan 70 cm untuk sisi depan unit outdoor. Untuk indoor jarak pemasangan diindor minimal 5cm sisi atas, kiri dan kanan. ” Gangguan lain terhadap pembuangan udara. Untuk indoor tidak boleh berdekatan dengan sumber panas dan dengan pintu keluar masuk.Dan oudoor tidak boleh ada benda apapun yang dapat menghalangi radiasi panas dari kondensor ” Getaran bisa dikurangi dengan menggunakan karet mounting yang biasanya sudah tersedia pada unitnya dan diupayakan untuk memasang ditempat yang dapat meminimalkan bunyi berisik dan getaran dan yang tidak mengganggu ketenangan tetangga. ” Penampilan setelah pemasangan harusnya mengikuti ketentuan estetika interior dan eksterior ruangan. 2. Jaringan kelistrikan: ” Ukuran kabel (tata letak peng-kabel-an) memakai ukuran kabel 0.9mm, 1.5mm, 2.5 mm, 4 mm dsb ” Tegangan dan frekuensi, tegangan normal 220 V dan frequensinya 50 Hz atau 60Hz untuk daerah tertentu. ” Kekuatan hubungan pengkabelan ” Komponen/sarana pengaman (sistem grounding dan MCB) grounding fungsinya untuk membuang kebocoran arus yang terjadi dan MCB (Miniature Circuit Breaker) fungsinya untuk pemutus arus diukur dengan Ampere . ” Kapasitas saklar dan fuse/sikring dianjurkan memakai stop kontak kaki tiga. ” Tegangan drop aau turun naik saat starting tegangan drop bisa dinaikkan dengan memakai stabiliser. ” Jaringan listrik khusus untuk pemasangan unit dan outlet-nya. 3. Pengerjaan hubungan pemipaan indoor dan outdoor unit: ” Ukuran pipa (diameter) harus sesuai dengan standar unit AC contoh untuk AC 1/5 sampai 1 PK memakai pipa 3/8″ dan 1/4″ untuk AC 1 1/5 dan 2 Pk memakai pipa 1/2″ dan 1/4″ 1. “Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) dengan menggunakan armaflek atau isolasi pembungkus pipa ” Getaran saat unit di jalankan pada outdoor menggunakan karet mounting ” Appearance/penampilan ” Jumlah freon (tambah atau buang karena ada perubahan panjang pipa) dichek dengan menggunakan manifold ” Periksa kebocoran gas dengan memakai leak detector atau busa sabun ” Pengaturan/instalasi oil trap harus dibuat setiap 5-7 meter dengan ketentuan posisi outdoor diatas dan indoor dibawah ataupun sebaliknya. ” Gangguan terhadap jalur pemasangan pipa 2. Pengerjaan sistem ducting (jika diperlukan) 1. ” Ukuran pipa (diameter) ” Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) ” Getaran saat unit di jalankan ” Suara dari sitem ducting yang di buat ” Penampilan 2. Pengerjaan sistem pembuangan air (drainage) ” Hubungan part/bagian sealing (anti bocor) ” Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) ” Pengaturan jarak ujung saluran drainage dengan tempat pembuangan akhir (terutama saat musim hujan) ” Meyakinkan, lancarnya air keluar dari evaporator (tuangkan segelas atau lebih air ke area evaporator) ” Pemasangan pipa drainase harus menghadap kebawah ” Periksa sistem pembuangan jika terkena air hujan atau tetesan air lainnya ” Penampilan. 3. Hal-hal lain: ” Akurasi proses air purging (buang angin) dengan memakai vaccum air ” Pembukaan service valve dan pengecekan tekanan freon , suction atau tekanan rendah 60-80 psi dan discharge/ tekanan tinggi 250-350 psi dan disesuaikan dengan pengukuran ampere. ” Pengukuran Ampere disesuaikan dengan yang tertera pada pamflet unit dan disesuaikan dengan tekanan freon. ” Cara pengoperasian AC yang baik dan benar bisa dibaca pada buku petunjuk pemakaian. ” Pengukuran temperature udara antara intake atau udara yang tersedot unit indoor dan discharge suhu atau yang keluar perbedaannya lebih dari 8 derajat celcius.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment