Thursday, December 19, 2013

Cara isi freon

Cara pertama

Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacuum pump.

Prosedur pengosongan :
·              -Tutup kedua katup manifold gauge.
·              -pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan  
·              -selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum.
 
  1. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
  2. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600 mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa )
  3. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum. 
  4. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg ( 29,53 in Hg; 99,98 kPa )
  5. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
  6. Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
  7. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.
  8. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.
Pengisian refrigerant.
Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah dilakukan :

  1. Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.
  2. Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan tinggi, 
  3. Warna  biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant atau alat pengisi.
  4. Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.
  5. Singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari kecelakaan.

Langkah pengisian
Pemasangan selang pada tabung refrigerant : 

  1. Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh. 
  2. Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis.
  3. Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.
  4. Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.
  5. Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.
  6. Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah.
  7. ·Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah niple no 4 dengan tutup niple.



Pemeriksaan kebocoran awal :

  1. Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk kedalam sistem. (tabung menghadap keatas ).
  2. Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98 kPa ) tutup keran manifold tekanan tinggi.
  3. Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.

Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair :

  1. Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam bentuk cair.
  2. Buka katup tekanan tinggi.
  3. Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran.
  4. Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama.
Pengisian Lanjutan :
  1. Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas.
  2. Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.
  3. Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum.
  4. Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya  pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem.
  5. Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.
  6. Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
 
Cara kedua
1. Alat
    Pompa vakum
    Manometer
    Gauge
    Selang warna kuning
    Selang tekanan rendah dan tekanan tinggi
   Termometer
2. Bahan
    - 1 unit instalasi AC mobil
    - Baterai (aki)
   - Freon (refrigerant)


E. Proses Vacum pada Kompresor
        
      Sebelum dilakukan langkah pengisian freon, maka terlebih dahulu dilakukan langkah pengosongan/vakum pada kompresor. Langkah vakum ini bertujuan untuk mengeluarkan udara yang mengandung uap air agar tidak menyumbat pada waktu unit AC mobil ini bekerja.
Langkah pengosongan ini biasanya dilakukan apabila unit AC mobil tersebut baru diperbaiki atau dibongkar. Setelah dirakit kembali, maka dilakukan langkah vakum agar kinerja unit AC dapat meksimal karena udara yang mengandung uap air tersebut dapat dikeluarkan. Proses vakum ini dilakukan selama 15 menit sampai 30 menit. Selama proses vakum dilakukan, baru dilakukan pengisian freon/refrigerant.
 
F. Proses Pengisian Refrigerant

    Pengisian refrigerant atau freon pada unit AC mobil ada 2 cara yitu :

1.Pengisian freon dengan tekanan tinggi 
2.Pengisian freon dengan tekanan rendah

Tentunya, sebelum melakukan pengisian refrigerant tahap pengosongan refrigerant sudah dilakukan. Untuk mengetahui penuh atau tidaknya sistem waktu diisi ada 3 cara yaitu :


1.Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan

2.Dengan melihat tekanan
3.Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut buku manual.

1. Langkah Pengisian Freon dengan Tekanan Tinggi
     Pda waktu proses pengisian dilakukan, tabung freon diposisikan terbalik, sehingga freon cair yang masuk ke dalam sistem AC dan langsung menuju kondensor sehingga kerja kompresor tidak terlalu berat.
Kran pada manometer yang dibuka adalah kran TT ( warna merah ) dan diikuti pembukaan kran pada tabung freon secara perlahan sehingga freon cair masuk ke dalam sistem AC.
Untuk meningkatkan tekanan pada tabung freon, maka pada tabung freon diberi alat pemanas. Untuk mengetahui jumlah freon yang dimasukkan ke dalam sistem AC, caranya sama dengan cara pengisian freon dengan tekanan rendah, yaitu : Tekanan TT = 1,5-2 bar dan temperatur kabin sudah mencapai 4° C.

2. Langkah Pengisian Freon dengan Tekanan Rendah
Langkah ini dilakukan setelah kompresor divakumkan terlebih dahulu, dan kondisi kedua kran pada manometer tetap dalam keadaan tertutup baik saluran tekan ( TT ) warna merah maupun kran saluran hisap ( TR ) warna biru, dan ujung slang dari manometer tetap tersambung pada kompresor baik saluran TT maupun saluran TR. Selanjutnya persiapkan tabung freon R 134 a dengan posisi tegak. Selanjutnya hubungkan selang warna kuning dari menometer ke tabung freon. Kedua kran pada manometer masih dalam keadaan ditutup baik kran saluran tekan maupun kran saluran tekanan rendah. Kemudian unit AC mobil dijalankan.
Karena proses pengisian ini dilakukan pada sistem tekanan rendah, maka kran manometer yang dibuka adalah kran warna biru. Selanjutnya kran pada manometer warna biru ( TR ) dibuka pelan-pelan dan diikuti membuka kran pada tabung freon agar gas freon masuk ke dalam sistem AC.  Perhatikan tekanan manometer. Jika tekanan manometer menunjukkan 1,5-2 bar da TT menunjukkan 14,5-15 bar dan pada saat itu pula sight glass pada filter diamati terus. Apabila kaca pengamat pada filter sudah menunjukkan tidak ada gelembung-gelembung dan terlihat bening, ini berarti jumlah freon yang dimasukkan ke dalam sistem AC sudah cukup. Selain itu, untuk mengetahui jumlah freon yang dimasukkan ke dalam sistem AC sudah cukup, dapat diamati melalui termometer yang dimasukkan pada dashboard (saluran udara dingin pada kabin mobil). Apabila temperatur sudah menunjukkan 4°C, berarti pengisian sudah cukup. 


Pengisian freon
     Supaya penuhnya pengisian zat pendingin ke dalam sistem dapat diketahui ada tiga cara yang dapat dilakukan
a.Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan
    Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 2000 rpm tidak akan terlihat gelembung – gelembung freon pada gelas kontrol
Gelembung – gelembung freon, yang terlihat pada gelas kontrol menunjukkan pengisian yang kurang dan bila dilihat tekanannya dengan manometer maka akan terlihat tekanannya belum tercapai sesuai data (b)

b. Dengan manometer
     Tekanan freon dalam sistem dapat dilihat pada manometer – manometer
Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi), dan saluran tekanan tinggi 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi), hal ini menunjukkan sistem sudah terisi penuh.  Cara ini, dapat dilakukan bila kita sudah memastikan sistem AC bekerja normal. Kedua metode diatas lebih cepat dan praktis untuk dilakukan akan tetapi kita tidak dapat mengetahui berat/banyaknya freon yang diisikan dalam sistem. 

c. Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut buku manual

Cara ini dilaksanakan bila ada ketentuan berat freon yang harus diisikan ke dalam sistem AC.
Yang paling sederhana cara ini dapat dilakukan seperti gambar 1, yaitu dengan mengukur berat tabung freon sebelum proses pengisian dilakukan, berat freon yang masuk ke dalam sistem dapat ditentukan dengan berkurangnya berat tabung freon.
Pada gambar 2 diperhatikan alat khusus pengisian (charging station) yang sudah mempunyai tabung skala untuk berat freon yang masuk ke dalam sistem, alat ini juga dilengkapi dengan manometer, sistem pemanas dan pompa vakum listrik.
Salah satu segi keuntungan dari cara ini adalah : kita dapat memastikan secara langsung harga freon yang diisikan karena Freon yang dijual dari pabrik juga berbentuk satuan berat di dalam tabung silinder.

G. Kesimpulan
Pengisian freon pada unit AC mobil terdiri dari 2 cara, yaitu pengisian freon dengan tekanan tinggi dan pengisian freon dengan tekanan rendah. Untuk para teknisi yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi freon pada teka
nan tinggi, karena selama pengisian kompresor tidak bekerja menekan zat pendingin berbentuk cair.
Dalam proses pengisian dan pengosongan Freon diperlukan kecermatan pembacaan gauge karena tekanan yang ditunjukkan merupakan suatu tanda untuk langkah berikutnya. Dalam pengosongan harus benar benar vakum agar tidar ada udara yang dapat menggangu kinerja Freon saat dilakukan pengisian serta pada saat sistem AC bekerja.

Tips Pengecekan atau Cara Services Ac Mobil Sendiri

Otomotrip.com – Tips dan cara pengecekan pada sistem ac mobil, Servis Ac mobil sendiri, bisakah servis ac mobil sendiri, mungkin itu adalah pertanyaan yang biasa jika kita serba ingin tahu dengan apa yang kita miliki seperti kondisi ac mobil kita salah satu contohnya.
Untuk yang tidak mau repot karena sibuk dengan kegiatan, urusan lain yang jauh lebih penting, tentu saja tips servis ac mobil sendiri ini tidak berguna karena lebih baik mempercayakan kepada bengkel services ac.
Di dalam sistem ac mobil merupakan gabungan beberapa parts, peralatan atau komponen yang bekerja sehingga kita bisa mengatur suhu kabin dan menghasilkan udara dingin pada kabin mobil.
Berikut adalah tips pemeriksaan,pengecekan atau servis ac mobil secara menyeluruh terhadap semua komponen ac mobil.
1. Cara Periksa Kondisi Kerja Kompressor AC Mobil
Kompressor ac mobil terbagi menjadi dua komponen utama yaitu kompressor dan magnetic clutch.Periksa kondisi Kompresor ac
Untuk kompressor ac beberapa point yang perlu di lakukan pemeriksaan adalah periksa kondisi fisik, apakah terdapat oli yang menempel pada dinding kompressor, kalau ya berarti terjadi kebocoran pada kompressor, tetapi juga perlu untuk mencari tahu dari mana datangnya oli apakah dari kompresor ataukah dari mesin.
seal shaft kompressor ac mobil
Gambar Seal Shaft Kompresor Ac Mobil
Bagian bagian dari kompressor ac yang biasa menjadi penyebab bocor freon yang bercampur dengan oli diantaranya pada packing antara front cover dan back cover, sambungan pipa ac pada kompressor baik pipa low maupun pipa high, reliev valve atau seal shaft compressor.
Sedangkan pemeriksaan kerja kompressor ac dalam memompa refrigerant bisa dilihat dengan menggunakan manometer gauge ac mobil.
2.Cara Periksa Magnetic Clutch atau Kopling Magnet
Kopling magnet pada kompresor ac mobil berfungsi untuk mengubungkan putaran mesin melalui puli kompressor. Pada gambar kompresor ac mobil di atas terdapat puli, armature assembly atau center piece serta terdapat gulungan spull di dalam puli, secara bersama di sebut sebagai magnetic clutch assy atau kopling magnet ac mobil. Lihat juga test kerja magnetic clutch..
Pemeriksaan untuk kopling magnet ini bisa dilihat secara fisik diantaranya armature assembly atau center piece tertarik oleh magnet ketika ac hidup, perhatikan gerakan saat terhubung apakah langsung terhubung atau selip terlebih dahulu. Perhatikan pula bunyi saat terhubung apakah terdengar keras atau lemah.
Kalau saat terhubung terdengar bunyi keras besi sama besi berati telah terjadi keausan permukaan armatur assembly dengan permukaan puli, atau terdapat jarak atau celah yang terlalu jauh (lihat gambar kompresor diatas). Dan akibat dari jarak yang terlalu jauh akan membawa akibat kadang terhubung dan kadang tidak terhubung terutama jika suhu kompresor sudah panas, karena kemampuan magnet untuk menarik center piece berkurang saat panas.
Dan hal ini kita akan merasakan ac kadang mati dan ac kadang hidup sebagai akibat celah antara center piece dan permukaan puli yang terlalu jauh. Jarak antara puli dan center piece yang baik berada di antara 0,25mm sampai 0,5mm.
Jarak atau celah center piece dengan permukaan puli kompresor diatur oleh ketebalan ring plat yang digunakan antara center piece dengan shaft atau as kompressor. Berubahnya jarak ini biasanya karena memang sudah waktunya penggantian spare part ac tersebut.
Hal diatas disebabkan karena pada saat ac mobil dihidupkan permukaan center piece yang diam secara tiba-tiba terhubung dengan permukaan puly yang berputar terus-menerus. Dan ini terjadi setiap ac mobil on dan off, tentu saja terdapat masa pakainya.
Center Piece Kompressor ac Mobil
Gambar Center Piece Kompresor ac
Jarak antara puli dan center piece yang terlalu jauh dengan tanda bunyi keras saat center piece terhubung pada beberapa merek kompressor ac juga mengakibatkan armature assembly bisa putus pada plat pegas,disamping itu jika jarak terlalu jauh kemungkinan kemagnetan dari magnetic clutch tidak sanggup menarik center piece saat kondisi panas.
3. Pemeriksaan Kondensor AC
Secara fisik pemeriksaan kondensor ac bisa di lakukan dengan melihat sirip-sirip pada kondensor apakah ada terdapat basah oli ac yang menandakan terdapat kebocoran pada kondensor serta periksa apakah ada terlihat sirip tertekuk atau kotoran yang mengurangi pendinginan kondensor.
4. Periksa Pipa-Pipa AC dan Slang Flexible
Cek pipa ac baik pipa flexible atau pipa aluminium dari kemungkinan bocor atau pun kemungkinan bergesekan dengan bagian mobil yang lain, yang bisa menjadi penyebab terjadinya kebocoran.
Periksa atau cek sambungan-sambungan dari kemungkinan bocor yang ditandai dengan terlihat basah oleh oli ac pada sambungan pipa ac tersebut.
Periksa juga Service Valve dari kebocoran yang mungkin terjadi, hal yang sama juga bisa di lihat jika terjadi bocor pada service valve akan terlihat basah dengan bekas oli di sekitar servis valve (pentil pada pipa ac untuk mengisi dan membuang freon) tersebut.
5.Pemeriksaan Receiver Drier
Receiver drier ini berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak lolos ke katup expansi, untuk ac mobil dengan tipe receiver drier yang terpisah dari kondensor dilengkapi dengan sight glass dan pressure switch.
Untuk pemeriksaan receiver drier tipe terpisah dengan kondensor yang kebanyakan bertipe T atau tipe L, periksa juga dari kemungkinan bekas oli ac di sekitar sambungan IN dan OUT karena pada bagian ini sering juga terjadi kebocoran freon atau oli ac karena sil yang mengeras atau pun sambungan pipa ac yang terhubung kurang keras.
Perlu dilihat juga kondisi freon melalui sight glass yang terdapat pada atas receiver drier apakah sight glass terlihat bersih atau hitam, jika terlihat kehitaman pertimbangkan untuk penggantian receiver drier dan periksa ac mobil secara keseluruhan ke bengkel servis ac mobil.
Untuk kabel pressure switch periksa kondisi soket serta kabel yang terhubung apakah terlihat dalam kondisi terhubung dengan baik atau tidak.
6.Pemeriksaan pada Expansi Valve
Untuk ekpansi Valve atau katup expansi pada ac mobil terdapat beberapa jenis, jenis expansi valve yang bisa kita periksa kondisinya dari luar adalah katup expansi yang bebentuk kotak.
Walaupun expansi berbentuk kotak ini pun ada juga yang di tempatkan di dalam rumah evaporator, tergantung konstruksi evaporator. Contoh pada kebanyakan mobil dari Toyota ekspansi Valve ini bisa dilihat dari luar, serta mudah untuk bongkar pasang tanpa membuka Evaporator.
Dan untuk pengecekan secara mudah adalah dengan melihat kondisi secara fisik apakah terdapat bekas oli ac yang berada di sekitar katup expansi tersebut yang menandakan telah terjadi bocor pada seal sambungan pipa ac.
Sedangkan tipe katup expansi yang terletak di dalam rumah evaporator, kita tidak bisa melihat ondisi secara fisik, tetapi bisa di lihat kerja nya dari tekanan yang di ukur, untuk yang ini mungkin semua orang tidak bisa melihat kondisinya kecuali teknisi.
7.Pemeriksaan Evaporator
Evaporator Ac Kijang Innova
Gambar Evaporator Kotor
Pemeriksaan atau pengecekan dengan cara mudah kondisi Evaporator bisa dilakukan dengan merasakan hembusan angin melalui grill ac.
Jika terasa angin kurang kencang dan efek yang ditimbulkan nya adalah ac kurang dingin atau terkadang angin tidak keluar untuk beberapa tipe ac mobil, tidak ada salahnya melakukan pembersihan evaporator karena kotor.
8.Pemeriksaan Blower
Pengecekan blower secara mudah juga bisa dilakukan dengan mendengarkan putaran blower apakah terdengar kasar ataukah terdapat suara-suara lain dari blower. Semisal adalah terdapat dedaunan kering yang masuk ke blower ataupun bunyi blower yang disebabkan oleh bushing motor blower yang sudah aus. Sehingga saat ac hidup terdengar bunyi yang keras dari motor blower ini.
9.Pemeriksaan Fan Kondensor
Fan kondensor atau pun yang menjadi satu dengan fan radiator perlu kita periksa juga kecepatan hembusan angin, arah hembusan angin serta kondisi soket kabel pada fan condensor tersebut. Untuk hal ini jika fan condensor mati pada beberapa tipe mobil menjadi penyebab naiknya temperatur mesin ketika ac dihidupkan.
10. Pemeriksaan Drive Belt
Drive belt pada ac mobil menghubungkan antara puli kompressor ac dengan puli cranksaft mesin. Pengecekan bisa dilakukan dengan melihat kondisi apakah terlihat retak-retak atau masih baik,jika terlihat retak,langkah baiknya adalah di ganti,menghindari putus di tengah jalan. Karena drive belt ac mobil ini pada beberapa merek dan tipe mobil menyatu dengan putaran water pump serta Alternator. Jika putus di tengah jalan tidak saja ac mobil yang tidak dingin,tetapi pendinginan mesin dan pengisian aki dari Alternator juga tidak bekerja.
11. Pemeriksaan Jumlah Freon Pada AC Mobil
Pemeriksaan jumlah freon atau cara cek freon pada ac mobil bisa di lakukan secara manual melalui sight glass yang terdapat pada receiver drier, jika sistem ac menggunakan receiver drier yang menjadi satu dengan kondensor, maka sight glass ini terletak pada saluran pipa tekanan tinggi.
Cara Melihat jumlah freon lewat sight glass
Gambar cara melihat atau cara cek banyak nya freon ac mobil
Cara melihat jumlah freon ac mobil R134a melaui sight glass:
1. Hidupkan mesin mobil,jika terlihat gelembung warna putih saat idle kemudian berubah menjadi bening saat di gas kondisi freon cukup.
2. Jika terlihat bergelembung warna putih baik saat mesin idle atau saat mesin di gas artinya freon kurang, freon kurang ini terdapat dua kemungkinan yaitu memang freon kurang atau freon tidak bisa masuk lebih banyak karena di dalam sistem terlalu banyak oli.
3. Pada sight glass terlihat bening baik saat idle atau saat mesin di gas artinya didalam sistem terlampau banyak freon.
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan tekanan freon yang benar dan akurat harus menggunakan manometer gauge sebagai alat servis ac mobil atau mesin AC R3 untuk periksa jumlah freon yang terdapat pada sistem ac.

dikutip dari http://otomotrip.com/tips-pengecekan-atau-cara-services-ac-mobil.html

Belajar mengisi freon AC mobil

Belajar mengisi freon AC mobil

Air Conditioner pada masa ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan, Peralatan Air conditioner juga dipergunakan di mobil selain di rumah ataupun di gedung perkantoran dan perbelanjaan. Secara umum peralatan Air conditioner ini mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengatur suhu udara.
2. Mengatur sirkulasi udara.
3. Mengatur kelembaban (HUMADITY) udara.
4. Mengatur kebersihan udara.
Secara umumnya Air conditioner berfungsi mempertahankan kondisi udara, baik suhu maupun kelembabannya agar terasa nyaman. Peralatan Air conditioner yang dipergunakan di unit Mobil secara garis besar terdiri dari :
a. Kompresor.
b. Condensor.
c. Extra Fan Kondensor.
d. Drier.
e. Expansion valve.
f. Evaporator / Cooling coil.
g. Blower evaporator.
h. Electrical (Amplifier, kabel, dan lain-lainnya).

Untuk alat-alat service nya kami juga menyediakannya. Untuk mau mengecek sendiri tekanan freon dan mengisi freon pada mobil Anda hanya butuh beberapa alat service utama yaitu Manifold dan Quick Coupler R 134a. Alangkah baiknya jika kita setidaknya mengerti permasalahan pada AC mobil kita sebelum dibawa ke Bengkel langganan Anda.
 Anda dapat mengecek daftar harga alat-alat tersebut di sebelah kanan. --->

Pada kebanyakan kasus Kompresor lah yang paling sering bermasalah dan salah satu alasan anda memasang kompresor yang sudah diperbaiki (rekondisi) ataupun baru adalah karena kompresor lama yang Original sudah parah keadaannya, Maka dari itu Anda seharusnya bertanya pada diri sendiri mengapa itu terjadi ?
Kompresor tidak rusak begitu saja tanpa alasan, jadi pastikan saat anda memasang kompresor haruslah mengikuti prosedur pemasangan yang benar atau kompresor akan menjadi tambah parah keadaanya jika tidak sesuai prosedur. Ini akan menyebabkan anda kehilangan uang dan waktu. Jadi mengapa yang lama bisa rusak ?
Ada 3 alasan sejenis yang biasanya menyebabkan kerusakan kompresor.
1. Tekanan "Head" terlalu tinggi.
     Dalam kasus tekanan Head terlalu tinggi ada 3 alasan  yaitu :
     - SISTEM TERSUMBAT. (periksa Filter drier, ekspansi dan bagian dalam Kondensor)
     - PENGISIAN GAS YANG BERLEBIHAN. untuk jenis kompresor Nippon Denso kompresor sangat sensitif dalam keadaan ini.
     - TEKANAN YANG TERLALU TINGGI PADA SISTEM. sistem pendingin mobil tidak memadai, Sirip kondensor buntu, termo fan atau kopling fan sudah tidak berfungsi, terlalu banyak uap air dalam sistem.
2. Pelumas (Oli) yang kurang.
Kekurangan pelumas pada sistem disebabkan oleh 2 hal :
    - SISTEM TERSUMBAT. mengurangi aliran balik pelumas ke kompresor. (Ekspansi, drier, kondensor, evaporator / cooling coil yang membeku).
    - SISTEM BOCOR. menyebabkan pelumas merembes keluar dari sistem.
3. Gas pendingin yang kurang. Kompresor menjadi sangat panas.
Kebocoran kecil mengakibatkan sistem bekerja dengan cairan yang sedikit di suplai ke Ekspansi. Gas hisap balik tidak cukup dingin untuk mendinginkan bagian dalam kompresor. Seal sambungan mengeras dan bocor, oli semakin berkurang dan bagian metal rusak.
Itulah sebabnya yang menyebabkan kerusakan kompresor. Jika Anda telah mengetahui penyebab kerusakan kompresor, ikuti prosedur berikut ini selama pemasangan kompresor baru, agar sistem bekerja tanpa masalah.
1. Flush sistem 2 - 3 kali dengan R 11 atau ERG UFA. Apabila kompesor rusak dan menyebabkan pelumas menjadi kotor dan mengental, sangatlah penting untuk membuang kotoran ini agar tidak kembali ke kompresor dan merusak kompresor baru.
2. Ganti Ekspansinya.
3. Ganti Receiver Driernya.
4. Kosongkan sistem untuk pengisian dan pengujian (di vakum)
Catt. Oli kompresor yang diganti harus kompatibel dengan gas pendingin yang digunakan. Dan gunakan oli standartnya Kompresor.

Diagnosa Tekanan Freon di Manifold pada sistem AC mobil.

1. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Tinggi. dan Ukuran sisi High (meter merah) Tinggi. Udara keluar di Evap sedikit dingin.
Penyebab :
- Terlalu banyak udara kotor yang tidak dapat di kondensasi.
- Udara dan uap air dalam jumlah yang banyak dalam sistem disebabkan oleh waktu pengosongan yang kurang atau tidak ada proses pengosongan setelah perbaikan sistem.
- Kebocoran pada komponen dalam sytem menyebabkan udara dan uap air masuk.
- Plat katup kompresor rusak.
Catt : Jarum pada sisi tekanan rendah tidak bergerak ketika siklus on/off kompresor berlangsung.
2. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Tinggi. dan Ukuran sisi High (meter merah) Rendah. Udara keluar di Evap hangat. Kompresor kasar bunyinya. Discharge hose Dingin.
Penyebab :
- Ekspansi valve tersumbat atau tidak dapat terbuka.
3. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Lebih Tinggi atau lebih rendah dari titik kontrol tekanan. dan Ukuran sisi High (meter merah) Normal. Udara keluar di Evap dingin hanya jika bekerja diatas titik kontrol. Evaporator/cooling coil membeku jika bekerja pada titik kontrol yang terlalu rendah.
Penyebab :
- Katup kontrol kompresor tidak berfungsi atau menggunakan ukuran katup yang salah (jika pernah di service). Katup-katup ini ditandai dengan kode huruf yang menunjukkan tekanan kontrol poin pada sisi Low. Contoh kode Y. Y = 290 Kpa (absolute) = 160-200 Kpa.
4. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Rendah hingga mendekati Vakum. dan Ukuran sisi High (meter merah) Rendah. Udara keluar di Evap sedikit dingin. Pipa Orifice membeku. Saklar tekanan rendah tidak berfungsi.
Penyebab :
Filter Screen pipa Oriface tersumbat oleh kotoran seperti partikel Aluminium.
5. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Tinggi. dan Ukuran sisi High (meter merah) Tinggi. Udara keluar di Evap Hangat. Suction berembun atau membeku.
Penyebab :
- Katup Ekspansi terbuka dan tidak dapat tertutup. Menyebabkan evaporator / cooling coil dibanjiri dengan gas pendingin.
 - Biasanya berhubungan dengan posisi yang tidak benar dari temperatur sensor atau masuknya partikel dan uap air dan menyebabkan pengaratan.
- Atau ekspansi valve sudah tua dan tidak berfungsi dengan baik.
6. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Rendah hingga mendekati vakum. dan Ukuran sisi High (meter merah) Rendah. Udara keluar di Evap sedikit dingin. Katup Ekspansi berembun atau membeku.
Penyebab :
- Katup Ekspansi tertutup dan tidak dapat terbuka menyebabkan aliran gas pendingin pada pipa pengisapan kompresor kurang.
- Biasanya berhubungan dengan kegagalan sensor Ekspansi, terlepas dari pipa adanya partikel pada Ekspansi atau uap air yang masuk dan menyebabkan pengaratan.
7. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Rendah hingga mendekati normal. dan Ukuran sisi High (meter merah) Tinggi. Udara keluar di Evap Hangat. Pipa tekanan tinggi sangat panas. Kompresor dapat terus bekerja pada tekanan tinggi.
Penyebab :
- Pengisian gas pendingin yang berlebihan.
- Kipas mesin atau kipas kondensor tidak berfungsi.
- Sirip-sirip kondensor tertutup kotoran.
- Tidak ada Foam penyekat antara kondensor dan radiator.
- Radiator terlalu panas.
8. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Rendah hingga mendekati normal. dan Ukuran sisi High (meter merah) Normal. Udara keluar di Evap sangat dingin kemudian hangat. Evaporator membeku. Aliran udara terhambat ketika evaporator membeku atau siklus kompresor on/off terlalu cepat.
Penyebab :
- Kontrol thermostat tidak berfungsi.
- Set thermostat untuk menjalankan siklus on/off kompresor pada sekitar 4 - 6 deg C.
9. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Tinggi. dan Ukuran sisi High (meter merah) Tinggi. Udara keluar di Evap Hangat. Akumulator Hangat.
Penyebab :
- Gas pendingin melewati pipa orifice.
- O ring pada pipa orifice rusak atau hilang.
10. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Rendah. dan Ukuran sisi High (meter merah) Rendah. Udara keluar di Evap dingin. Akumulator Hangat.
Penyebab :
- Kebocoran yang menyebabkan hilangnya gas pendingin atau hilangnya gas pendingin secara normal dalam jangka waktu 10 tahun operasi.
- Pengisian gas pendingin yang kurang.
11. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Tinggi. dan Ukuran sisi High (meter merah) Rendah. Udara keluar di Evap Hangat. Kompresor tidak bekerja.
Penyebab :
Komponen elektrik yang terkena sirkuit terbuka yaitu :
- Termostat.
- Saklar tekanan.
- Coil pada clut.
- Sekring.
- Saklar AC.
- Saklar Angin.
- Kabel.
- Hilangnya Drive belt kompresor . Tidak ada listrik pada system clutch kompresor. Tekanan operasi tidak normal. Tekanan tinggi dan rendah kira-kira 500 - 600 Kpa.
12. Permasalahan Ukuran sisi Low (meter biru) Rendah. dan Ukuran sisi High (meter merah) Rendah. Udara keluar di Evap sedikit dingin. Pipa tekanan tinggi dingin dan menunjukkan tanda-tanda pengembunan atau adanya uap air pada titik setelah gangguan.
Penyebab :
- Adanya partikel asing yang menyebabkan penyumbatan antara bagian keluaran kompresor dan bagian masukan evaporator. Pipa masukan kompresor mungkin tersumbat oleh pecahan metal kompresor.
- Sedikit atau tidak ada gas pendingin yang mengalir ke bagian hisapan (rendah) Kompresor.
- Kompresor akan berbunyi kasar, siklus akan sangat cepat tergantung pada gangguan terjadi pada sebelum atau sesudah saklar tekanan tinggi.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.




dikutip dari http://airconditionersolution.blogspot.com/2012/09/belajar-mengisi-freon-ac-mobil.html

kiat isi freon mobil

kiat isi freon mobil

Setelah sistem air condition tak lagi terasa sejuk, umumnya pemilik mobil langsung berpikir soal berkurangnya freon. Dan biasanya pula mereka langsung mampir ke bengkel AC untuk sekedar mengisi cairan pembuat hawa dingin itu.
Pucuk dicita ulam pun tiba. Banyak bengkel AC yang memasang papan iklan di depan tempat usahanya dengan penawaran harga freon. Isi freon R 12, Rp 60 ribu dan R 134 Rp 130 ribu. Serupa memang dengan penawaran penjaja voucher pulsa telepon. Tapi sebetulnya amat berbeda antar kedua penjaja jasa itu.
Bila pulsa isi ulang selekas dibeli langsung kembali mengaktifkan ponsel, tidak demikian dengan jaminan serenta freon diisi lalu AC mobil akan kembali normal dan bisa sejuk sepanjang hari, minggu atau bulan-bulan ke depannya.
Soalnya pengisian freon yang salah jenis atau salah prosedur justru akan mendorong rangkaian AC semakin rusak. ”Bisa-bisa kalau awalnya hanya karena kebocoran kecil, karena asal isi freon, AC akan jebol tak karuan.
”Pengisian freon yang diyakini langsung akan mengembalikan dingin itu salah besar. Terdapat sejumlah persyaratan, baik jenis maupun cara pengisian yang bisa menjamin sistem penyejuk kembali berfungsi.
Pendapat keduanya yang terangkum berikut ini, kiranya dapat digunakan sebagai pedoman saat hendak memutuskan mengisi freon untuk mengembalikan kesejukan mobil Anda. Dan sejumlah pengetahuan tentang kebocoran komponen hingga menyebabkan freon berkurang atau habis, kiranya juga perlu dicermati.
Isi freon sesuai jenis kompresor
Sekurangnya terdapat dua jenis freon yang paling banyak beredar di Indonesia, yakni R 12 dan R 134. Ini berkait dengan emisi CFC yang dihasilkan, R 12 merupakan produk lama dan belum memuat kepentingan bersih lingkungan. Sementara R 134, konon sebagai produk yang ramah lingkungan.
Terlepas dari soal itu, bila kompresor mobil dengan freon R 12 diisikan freon R 134, kompresor terancam jebol karena terdapat beda tekanan antar kedua jenis senyawa tersebut. Selain itu, selang-selang juga terancam bocor, retak hingga jebol. Kerja kompresi yang seharusnya dihasilkan kompresor juga akan melemah. Pemasukan R 134 kepada kompresor dengan freon jenis R 12, memerlukan pula pengantian oli. Sedang bila kompresor memiliki spesifikasi R 134 dan dipaksakan untuk mendapat pengisian R 12, maka AC tak akan berjalan maksimal. Sejumlah bengkel menyatakan sebagai dingin AC-nya bakal kurang tajam. Ini karena memang terjadi speck down. Dan kejadian ini yang paling sering terjadi akibat penawaran harga yang bisa dibuat lebih murah.
Lakukan penggantian oli kompresor Sebetulnya kebiasaan sebatas melakukan pengisian freon amat tidak direkomendasikan. Bila freon berkurang maka itu berarti terjadi kebocoran dalam salah satu bagian rangkaian penyejuk kabin tersebut. Karenanya pemeriksaan seluruh saluran harus dilakukan selekas AC tak dingin dan freon berkurang.
Namun bila terpaksa sebatas mengisi freon dalam keadaan darurat, selain perlu mengetahui pasti jenis freon yang diisikan, mintalah pula pengantian oli dalam kompresor. Ini penting, karena bila terjadi kebocoran maka pelumas dalam kompresor juga berkurang dan kotor. Setelah oli diganti, dengan sendirinya bengkel juga akan memvakum kompresor sebelum mengisikan freon.
Empat jenis kebocoran yang paling sering
1. Bocor evaporator
Evaporator merupakan komponen pemroses hawa dingin dengan mengalirkan proses evaporasi dan kembali menyedot kelembapan suhu dalam kabin. Debu, kotoran kabin hingga asap rokok merupakan pencetus paling utama terjadinya sumbatan pada komponen yang terbuat dari aluminium ini.
Karena terbuat dari aluminium, maka saluran yang tak bakal berkarat ini bila mengalami sumbatan akan mudah robek. Ingat sifat aluminium yang liat, tak korosif tapi lembek dan mudah koyak. Mobil buatan Jepang umumnya meletakan evaporator di bawah laci sehingga akan mudah menyedot debu dan tersumbat. Lain dengan mobil buatan Eropa yang letak evaporatornya di dalam kabin. Tak mudah tersumbat, walaupun cukup menyulitkan bila perlu membersihkannya.
2. Bocor seal Kompresor
Kompresor yang bekerja bagai ‘mesin’ kecil terdiri pula dari sejumlah karet (seal) yang bisa saja cepat rusak bila terjadi kesalahan. Paling sering karena salah posisi kompresor dan pelumas yang habis karena mesin terlampau panas.
3. Bocor saluran
Rangkaian saluran atau selang penyejuk udara bisa saja bocor akibat gesekan berlebihan yang terjadi karena seringnya mobil tergoncang. Bisa juga karena mampetnya ekspansi dan reciver dyaer sehingga tekanan dalam saluran meningkat dan menyebabkan kebocoran.
4. Bocor seal saluran
Sambungan antara saluran dengan beberapa komponen dari metal membutuhkan karet (seal) penyekat. Maka kondisi buruk yang menyebabkan kebocoran saluran dengan sendirinya juga akan merembet pada hancurnya seal dan berujung pada kebocoran.
Pilih Bengkel Khusus AC
Terakhir, pilihan bengkel yang khusus mengerjakan AC. Umumnya mereka adalah para ahlinya. Jangan sekali-kali menggunakan jasa yang mencampurkan perbaikan AC dengan kepentingan lain, apalagi penjaja aksesori. Jangan pula asal masuk bengkel, apalagi yang menjajakan papan dengan harga freon yang terlampau murah

dikutip dari  http://iptech.wordpress.com/kiat-isi-freon-mobil/